Budidaya Alpukat Aligator Untuk Panen Cepat dan Maksimal
Budidaya Alpukat Aligator – Dari semua jenis alpukat, alpukat aligator merupakan jenis yang paling banyak digemari. Mengingat budidaya alpukat aligator ini bisa dilakukan di lahan sempit, kamu tetap bisa menanamnya di halaman rumah kamu.
Kerap dijuluki alpukat “raksasa” karena ukurannya bisa mencapai berat 1,2-1,7 kg per biji, alpukat bisa hidup di hampir semua jenis tanah dengan cuaca yang cocok di semua daerah di Indonesia. Nah, jika kamu ingin membudidayakannya, ada baiknya kamu mengetahui tata caranya.
Daftar Isi:
Pemilihan Bibit
PR pertama kamu adalah memilih bibit alpukat aligator yang unggul, bukan sekedar bibit yang banyak beredar di pasaran. Bibit berkualitas biasanya sudah ada labelnya baik itu label biru ataupun putih. Jika sudah berlabel, bibit tersebut sudah terjamin keasliannya.
Pilihlah bibit yang sehat, tegak dan segar, serta perakarannya kuat. Harga bibit berlabel memang lebih mahal, tapi akan sepadan dengan panen yang akan kamu dapatkan.
Pengolahan Lahan Tanam
Dalam budidaya alpukat aligator, olah tanah yang akan dijadikan tempat tanam sangatlah penting. Supaya pertumbuhan bisa optimal, pilihlah tempat yang mendapat sinar matahari cukup.
Bersihkan dulu lahan dari gulma, kerikil dan sampah-sampah yang mungkin ada di halaman kamu. Yakinkan juga tempat tersebut memiliki sistem drainase yang cukup.
Lalu, buatlah lubang 70×70 cm, biarkan selama 3 hari. Campur tanah yang akan dijadikan urug dengan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1.
Kocor dengan asam humat, dan taburkan dolomit dan fungisida. Lalu, masukkan lagi tanah yang telah dicampur tersebut ke dalam lubang yang telah kamu buat.
Penanaman
Jika kamu sudah mendapatkan bibit yang sesuai dengan gambaran di atas, sekarang waktunya penanaman. Caranya, lepaskan plastik polybag dengan cara diiris. Masukkan ke dalam lubang tanam tepat di tengah-tengah. Benamkan sampai batang masuk ke dalam tanah sedalam 1 cm di atas permukaan tanah polybag.
Baca juga : Budidaya Kapulaga Biar Cepat Panen
Uruk dengan tanah di sekitarnya. Agar budidaya alpukat aligator berhasil, yakinkan kamu menekan tanah agar bibit bisa berdiri tegak. Kemudian, siram dengan air. Tutup sekeliling bibit dengan mulsa plastik agar saat musim hujan, air yang masuk tidak terlalu banyak.
Perawatan
Agar alpukatmu bisa tumbuh dengan baik dan cepat panen, tanaman alpukatmu harus dirawat dengan baik. Yang paling utama adalah penyiraman khususnya pada musim kemarau yaitu pada pagi dan sore hari.
Yang selanjutnya adalah penyiangan. Rumput-rumput yang tumbuh di sekitar area tanaman alpukat dibersihkan agar nutrisinya bisa maksimal diserap alpukat.
Alpukatmu akan terus tumbuh dan nantinya perlu dilakukan pemangkasan pada cabang-cabang yang terlalu rapat atau ranting yang mengering mati. Gunakan pisau tajam dan potong miring. Tutup dengan parafin cair/penutup luka agar bekas pangkasan tidak membuat alpukatmu kena infeksi.
Pemupukan
Kamu harus memperhatikan pemupukan yang tepat dan berimbang. Perlu diketahui bahwa tanaman ini memiliki sistem perakaran sedikit. Pemupukan sebaiknya diletakkan di dekat akar dan dilakukan 4 kali setahun. Seiring alpukatmu tumbuh, asupan nutrisi juga semakin tinggi sehingga jumlah pupuk yang diaplikasikan juga semakin tinggi.
Buatlah lubang melingkar di sekeliling tanaman yaitu di bawah tepi tajuk tanaman. Buat lubang 30 cm dalamnya dan masukkan pupuk ke dalamnya.
Untuk alpukat yang berumur 1-2 tahun, kamu memerlukan pupuk urea 0,27 sampai 1,1 kg, KCL 0,2 kg sampai 0,83 kg, dan TSP 0,5 kg sampai 1 kg tiap pohon. Setelah umur 3-4 tahun, pupuk yang diberikan TSP 3,2 kg, KCL 4 kg dan urea 2,2 sampai 3,55 kg per pohon.
Panen
Usia pemanenan alpukat biasanya pada umur 3 tahun. Namun, jika perawatannya kurang termasuk pemupukannya, panennya bisa mundur lebih lama. Jadi, kunci budidaya alpukat aligator adalah pada perawatan, pemupukan dan pemilihan bibit unggul. Dengan begitu, panen kamu bisa maksimal dan lebih awal.